Apakah Donor ASI Itu Aman?

Donor ASI
Donor ASIManfaat ASI bagi bayi sangat banyak sekali. Sehingga hampir setiap bayi mengkonsumsi ASI. Karena ASI mampu mencegah bayi dari berbagai macam penyakit. Serta mampu meningkatkan hormone dalam tubuh bayi. Di dalam ASI terkandung banyak nutrisi yang sangat diperlukan oleh bayi. Akan tetapi apa yang terjadi apabila seorang ibu tidak dapat memberikan ASI-nya keada si buah hati? Ibu menyususi tak dapat memberikan ASI-nya karena beberapa penyebab. Kemungkinan yang terjadi pada diri ibu yaitu kesehatan yang kurang baik sehingga menimbulkan ibu susah mendapatkan produksi ASI. Penyebab lainnya ialah seorang ibu yang meninggal dunia setelah melahirkan. Dengan kejadian yang demikian rupa itu, maka aka nada solusi yang dapat membantu bertumbuhnya bayi. Sehingga bayi masih bias mendapatkan asupan nutrisi dari ASI. Solusinya ialah Donor ASI. Akan tetapi banyak orang tua yang mengkhawatirkan hal tersebut. Apakah Donor ASI itu aman?

Pada negara-negara maju misalkan saja Amerika, donor ASI di Negara tersebut sudah mulai dikembangkan. Melewati Bank ASI yang terdapat, beberapa ibu yang tak mampu memberikan ASI pada buah hatinya dikarenakan beberapa alasan. Namun hal tersebut masih tetap mampu memberikan ASI-nya terhadap bayinya dengan melalui bantuan pemberi ASI. Namun sayang sekali, donor ASI masih belum ada di Indonesia dan Bank ASI di Indonesia pun belum diadakan. Di Indonesia pada saat ini baru melaksanakan kegiatan Donor ASI saja.

Untuk membantu mengerti tingkat keamanan ASI yang telah didonorkan, akan lebih baik apabila ibu menyusui atau orang tua bayi mampu mengetahui hal-hal berikut. Hal ini dimaksudkan agar ASI yang didonorkan maupun penerima donor ASI tidak terlalu sembarangan menerima ASI-nya. Dalam memilih ASI yang didonorkan ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan.

Yang pertama ialah pengujian secara lisan atau biasa disebut dengan wawancara. Hal ini berguna untuk mengetahui riwayat kesehatan pendonor ASI. Sedangkan yang kedua ialah berupa pemeriksaan kesehatan dengan betul dan menyeluruh agar penerima Donor ASI mengetahui pendonor mempunyai penyakit Hepatitis C, Hepatitis A, HIV dan Rubella.

Apabila tahap di atas tadi telah dilakukan tahap yang selanjutnya ialah ASI yang baru saja didonorkan harus dipasteurisasi terlebih dahulu. Hal ini dilakukan auntuk membunuh bakteri dan virus berbahaya untuk bayi. ASI yang baru saja didonorkan juga ditaruh di wadah dengan suhu yang khusus. Hal ini digunakan agar ASI mampu bertahan panjang.


Comments

Popular posts from this blog

Begini Cara Menyimpan Susu Formula Yang Benar

Manfaat Yang Didapat Dengan Lulur Susu Kambing

Inilah Khasiat Susu Kedelai Untuk Ibu Menyusui